Rabu, 31 Agustus 2011

BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

August 9, 2011

Kalau sudah cinta dan hobi, biasanya orang bisa berjam-berjam duduk didepan wadah tembus pandang atau di kolam pekarangan hanya untuk memperhatikan keindahan dan warna-warni serta goyang lenggak-lenggoknya. Untuk mendapatkannya bahkan rela merogoh kocek jutaan sampai ratusan juta rupiah. Binatang yang dimaksud adalah ikan hias air tawar.

Bisnis ikan hias memang memiliki prospek bisnis menggiurkan. Dengan modal yang tidak terlalu besar dan sedikit keterampilan membudidayakannya anda dijamin dapat potensial income dari bisnis ini. Pasarnya pun terbilang cukup mudah, terutama di kota – kota besar seperti : Tangerang, Serang dan Cilegon, serta beberapa kota besar lain di Jabodetabek.
Alasan yang dipilih mengapa ikan hias sebagai sumber penghasilan ? karena usaha budidaya ikan hias tidak membutuhkan lahan yang luas, memerlukan modal yang kecil dan dapat dilakukan oleh setiap anggota keluarga juga waktu yang relatif singkat. Jenis-jenis ikan tersebut antara lain jenis siklid, platis, lemon, cupang, black ghost, manvis, palmas, guppy, diskus, oscar dan masih banyak lagi lainnya dengan tingkat pembudidayaan secara tradisonal, semi intensif ataupun secara intensif dengan sarana dan prasarana yang beragam.
Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dan kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan hias perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :

Wadah pemeliharaan

Budidaya ikan hias dapat menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak bocor. Wadah budidaya yang sering digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam bak semen, kolam terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Selain itu juga dapat dimanfaatkan barang-barang bekas yang tidak bocor dan dapat ditambal dengan ukuran dan diameter yang beragam ukurannya. Wadah budidaya ikan sistem airnya ada yang mengalir dan ada yang tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias ini terdiri dari wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran dan penampungan hasil. Tetapi wadah yang digunakan tergantung dari jenis ikan dan yang utama adalah tergantung dari luas lahan dan modal yang dimiliki.

Lingkungan hidup ikan hias air tawar

Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Lingkungan hidup ikan yang sangat mempengaruhi adalah air, suhu, derajat keasaman (PH), kesadahan air, kandungan oksigen terlarut dan kecerahan. Untuk membudidayakan ikan hias haruslah sesuai dengan kondisi lingkungan air disekitar kita. Lingkungan air yang ideal bagi ikan hias rata-rata adalah untuk suhu air 24 – 300C, PH 6-7, oksigen terlarut > 3 ppm dan kecerahan air 30 – 60 cm.
Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Jenis-jenis air tersebut harus diendapkan dahulu minimal 12-24 jam sebelum dipakai agar kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang.
Untuk membuat PH yang sesuai dengan kehidupan ikan hias dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya bila terlalu asam/basa.
Kesadahan air menunjukkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan seng. Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar seperti jenis tanaman sekitar sumber air dan mikroorgnisme. Kesadahan atau kekerasan air yang ideal untuk budidaya ikan hias air tawar berkisar antara 70 – 100 HD
Kandungan nitrit dalam usaha budidaya ikan berasal dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut, tanaman mati yang terdekomposisi dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh terhadap kesehatan yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan ikan

Pakan

Pakan untuk ikan hias yang diberikan biasanya adalah pakan alami dan pakan buatan. Jenis pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, artemia, serangga, kodok, ikan hidup/mati. Sedangkan pakan buatan adalah pakan yang bahan dasarnya juga berasal dari pakan alami. Pakan buatan umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.

Pemilihan Calon Indukan

Dalam pemijahan ikan hias diperlukan indukan ikan jantan dan betina. Induk yang akan digunakan harus mencukupi umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin). Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya. Ciri induk matang gonad untuk induk betina antara lain perut gendut ke arah genital dan bila diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol (membuka) dan bila diurut akan keluar beberapa telur. Sedangkan induk jantan yang matang gonad dicirikan bila diurut kearah genital akan mengeluarkan cairan sperma. Ikan hias akan mengalami matang gonad dan dapat dipijahkan pada umur 4 – 12 bulan tergantung jenis ikannya. Calon indukan kondisi badannya harus sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan (gen) yang baik dan bagus. Untuk mendapatkan calon indukan adalah dengan jalan membeli, diperoleh dari antar pembudidaya ikan hias, dari hobiis atau menghasilkannya sendiri.

Pemijahan

Pemijahan ikan untuk proses pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal dan eksternal. Ikan hias ada yang bertelur dan ada yang beranak. Perlakuan proses pemijahan berbeda tergantung jenis ikannya. Oleh karena itu harus disiapkan media, bahan, alat yang diperlukan dalam proses pemijahan. Tidak semua ikan hias dapat melakukan pemijahan secara alami. Untuk membudidayakan ikan hias yang tidak bisa memijah secara alami dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon perangsang (induced spawning) agar bisa memijah baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping). Perlu diketahui untuk membudidayakan ikan hias sebaiknya hindari pemijahan satu keturunan (inbreeding).

Penetasan Telur

Telur akan menetas tergantung dari jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam menjadi larva. Penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium,kolam permanen, corong dan happa. Dalam proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara diangkat induk secara keseluruhan atau ada yang induknya ditinggal salah satunya. Proses penetasan telur ada yang memerlukan aerasi dan ada yang tidak.

Perawatan Larva hingga Pembesaran

Telur yang sudah menjadi larva akan mulai berenang kesana-kemari. Larva ikan dapat ditempatkan dalam akuarium, hapa, kolam bak, bak plastik, fiber glass dan kolam tanah serta wadah lainnya.
Selama mulai menetas sampai umur ± seminggu larva tidak perlu diberi makan karena masih membawa cadangan makanan berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu sudah mulai diberikan makanan berupa infusoria, kutu air atau artemia, cacing sutera atau jenis makanan lainnya baik dari pakan alami atau buatan yang ukurannya lebih kecil dari mulut larva. Setelah ikan berukuran benih dan mulai besar pakan yang diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau pellet. Pemberian pakan yang umum dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
Kepadatan penebaran benih ikan harus disesuaikan dengan luasan media budidaya, jangan terlalu padat atau terlalu jarang. Bila terlalu padat menyebabkan pertumbuhan ikan lambat dan jika jarang tidak efisien penggunaan media budidaya (pemborosan).
Air yang menjadi tempat benih ikan hidup, akan mengalami penurunan kualitas yaitu air menjadi kotor akibat sisa makanan dan kotoran ikan. Oleh karena itu diperlukan pembersihan air (penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau menyedotnya. Air yang dibuang tidak semuanya, maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi kembali dengan air yang sudah diendapkan sebelumnya jangan air baru. Makanya para pembudidaya harus memiliki tendon air agar dapat melakukan penyiponan kapan saja. Frekuensi penyiponan air semakin sering semakin baik dan paling lambat sekali seminggu.
Ikan-ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembanga ikan biasanya tidak seragam. Ada yang besar lebih dahulu, normal dan ada yang bantet (kontet). Untuk itu perlu dilakukan penyortiran dan pedederan ikan. Ikan-ikan yang berukuran seragam dikelompokkan berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya seragam. Setelah dilakukan pendederan ini perlu dilakukan pendederan selanjutnya. Antara anakan jantan dan betina harus disortir dan dipisahkan untuk menghindari pemijahan dini he….supaya pertuumbuhan ikan normal dan untuk menyiapkan calon indukan.
Lama proses pemeliharaan ikan hias sampai ikan siap jual tergantung pada jenis ikannya. Pada umur 1-2 bulan biasanya ikan sudah berukuran 1-2 inci. Jadi dapat diukur pertumbuhan ikan dan kapan ikan itu bisa dijual tergantung pada jenis dan ukurannya. Ikan hias bisa dipasarkan kapan saja tergantung dari kebutuhan pembudidayanya.

Hama dan Penyakit

Pada budidaya ikan hias, pembudidaya ada kalanya menghadapi hama dan penyakit. Hama yang perlu ditanggulangi adalah ular, burung, katak, larva capung, keong dan yang paling penting adalah manusia. Penyakit yang menyerang ikan hias adalah penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit (non parasiter) dan penyakit yang timbul karena serangan parasit.
Penyakit yang berasal dari non-parasiter biasanya bersumber dari faktor lingkungan dan terutama adalah makanan. Makanan yang tidak dibersihkan akan mengundang berbagai macam penyakit. Oleh karena itu makanan yang diberikan sebelumnya harus dicuci dulu agar bersih baru diberikan. Pemberian pakan yang berlebihan dan tidak sesuai akan mengakibatkan adanya gejala kekurangan oksigen dan keracunan. Lingkungan yang lainnya adalah adanya perubahan temperatur, PH dan kesadahan yng tidak sesuai ambang batas normal. Perubahan temperatur biasanya terjadi pada saat musim pancaroba. Pada saat inilah cupang banyak terserang penyakit. Oleh karena itu harus selalu mengontrol keadaan air.
Penyakit parasiter disebabkan karena adanya serangan parasit pada badan ikan, insang, lendir maupun dalam tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini dapat berupa protozoa, cacing, udang renik, jamur, bakteri dan virus

Share

Budidaya Bunga Melati

 

bunga melati

bunga melati

Pedoman Cara Budidaya Bunga Melati
Pembibitan Bunga Melati
1) Teknik Penyemaian Benih pada Bunga Melati
Tancapkan tiap stek pada medium semai 10–15 cm/sepertiga dari panjang stek. Tutup permukaan wadah persemaian dengan lembar plastik bening (transparan) agar udara tetap lembab.
2) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian pada Bunga Melati
a) Penyiapan tempat semai:
- Siapkan tempat/wadah semai berupa pot berukuran besar/polybag, medium semai (campuran tanah, pasir steril/bersih).
- Periksa dasar wadah semai dan berilah lubang kecil untuk pembuangan air yang berlebihan.
- Isikan medium semai ke dalam wadah hingga cukup penuh/setebal 20–30cm. Siram medium semai dengan air bersih hingga basah.
b) Pemeliharaan bibit stek:
- Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.
- Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari pagi.
- Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah berakar cukup kuat (umur 1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).
- Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga bibit berumur 3 bulan.

2. Pengolahan Media Tanam
Melati

1) Pembukaan Lahan pada Bunga Melati
a) Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan yang tidak berguna/batu-batuan agar mudah pengelolaan tanah.
b) Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur,kemudian biarkan kering angin selama 15 hari
2) Pembentukan Bedengan pada Bunga Melati
Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
3) Pengapuran pada Bunga Melati
Tanah yang pH-nya masam dapat diperbaiki melalui pengapuran, misalnya dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3)2}, kapur bakar (Quick lime, CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}. Fungsi/kegunaan pengapuran tanah masam adalah untuk menaikan pH tanah, serta untuk menambah unsur-unsur Ca dan Mg.
4) Pemupukan pada Bunga Melati
Tebarkan pupuk kandang di atas permukaan tanah, kemudian campurkan secara merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk kandang dimasukkan pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Dosis pupuk kandang berkisar antara 10-30 ton/hektar. Lubang tanam dibuat ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar lubang 100-150 cm. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau/1-2 bulan sebelum musim hujan.

Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam pada Bunga Melati
Sebulan sebelum tanam, bibit melati diadaptasikan dulu disekitar kebun. Lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar terdiri atas 3 gram TSP ditambah 2 gram KCI per tanaman. Bila tiap hektar lahan terdapat sekitar 60.000 lubang tanam (jarak tanam 1,0 m x 1,5 m), kebutuhan pupuk dasar terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Bersama pemberian pupuk dasar dapat ditambahkan“pembenah dan pemantap tanah “ misalnya Agrovit, stratos/asam humus Gro-Mate.
2) Pembuatan Lubang Tanam pada Bunga Melati
Bibit melati dalam polybag disiram medium tumbuh dan akar-akarnya. Tiap lubang tanam ditanami satu bibit melati. Tanah dekat pangkal batang bibit melati dipadatkan pelan-pelan agar akar-akarnya kontak langsung dengan air tanah.
3) Cara Penanaman pada Bunga Melati
Jarak tanam dapat bervariasi, tergantung pada bentuk kultur budidaya, kesuburan tanah dan jenis melati yang ditanam, bentuk kultur perkebunan jarak tanam umumnya adalah 1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya adalah 40 x 40 cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm.
4. Pemeliharaan Tanaman pada Bunga Melati
1) Penjarangan dan Penyulaman pada Bunga Melati
Cara penyulaman adalah dengan mengganti tanaman yang mati/tumbuhan abnormal dengan bibit yang baru. Teknik penyulaman prinsipnya sama dengan tata laksana penanaman, hanya saja dilakukan pada lokasi/blok/lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan setelah tanam. Penyulaman seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan pemeliharaan tanam berikutnya dan pertumbuhan tanam menjadi seragam. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas.
2) Penyiangan pada Bunga Melati
Pada umur satu bulan setelah tanam, kebun melati sering ditumbuhi rumput rumput liar (gulma). Rumput liar ini menjadi pesaing tanaman melati dalam pemenuhan kebutuhan sinar matahari, air dan unsur hara.
3) Pemupukan pada Bunga Melati
Pemupukan tanaman melati dilakukan tiap tiga bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 300-700 kg, STP 300-500 kg dan KCI 100-300 kg/ha/tahun. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit di antara barisan tanaman/sekeliling tajuk tanaman sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan dapat pula dengan cara memasukan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tanaman melati. Waktu pemupukan adalah sebelum melakukan pemangkasan, saat berbunga, sesuai panen bunga dan pada saat pertumbuhan kurang prima. Pemberian pupuk dapat meningkatkan produksi melati, terutama jenis pupuk yang kaya unsur fosfor (P), seperti Gandasil B (6-20-30)/Hyponex biru (10-40-15) dan waktu penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari (Pukul 09.00) atau sore hari (pukul 15.30-16.30) atau ketika matahari tidak terik menyengat.
4) Pengairan dan Penyiraman pada Bunga Melati
Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu tiap hari sampai tanaman berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan disiram iar bersih tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida pada Bunga Melati
Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT) dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman. Cara pemberiannya: zat perangsang bunga disemprotkan pada seluruh bagian tanaman, terutama bagian ujung dan tunas-tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk Cycocel atau 500-1.500 ppm bila digunakan Ethrel.
6) Lain-lain
Tanaman melati umumnya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa jenis melati, seperti varietas Grand Duke of tuscany yang tipe pertumbuhannya tegak. Tinggi pemangkasan amat tergantung pada jenis melati, jenis melati putih (J.sambac) dapat di pangkas pada ketinggian 75 cm dari permukaan tanah, sedangkan jenis melati Spnish Jasmine (J. officinale var. grandiflorum) setinggi 90 cm daripermukaan tanah.

BUDIDAYA BUNGA KRISAN

 

bunga krisan

bunga krisan

Pembibitan Bunga Krisan
1) Persyaratan Bibit
Bibit diambil dari induk sehat, berkualitas prima, daya tumbuh tanaman kuat,
bebas dari hama dan penyakit dan komersial di pasar.
2) Penyiapan Bibit
Pembibitan krisan dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan anakan, setek
pucuk dan kultur jaringan.
a) Bibit asal anakan
b) Bibit asal stek pucuk
Tentukan tanaman yang sehat dan cukup umur. Pilih tunas pucuk yang tumbuh
sehat, diameter pangkal 3-5 mm, panjang 5 cm, mempunyai 3 helai daun
dewasa berwarna hijau terang, potong pucuk tersebut, langsung semaikan atau
disimpan dalam ruangan dingin bersuhu udara 4 derajat C, dengan kelembaban
30 % agar tetap tahan segar selama 3-4 minggu. Cara penyimpanan stek
adalah dibungkus dengan beberapa lapis kertas tisu, kemudian dimasukan ke
dalam kantong plastik rata-rata 50 stek.
c) Penyiapan bibit dengan kultur jaringan
Tentukan mata tunas atau eksplan dan ambil dengan pisau silet, stelisasi mata
tunas dengan sublimat 0,04 % (HgCL) selama 10 menit, kemudian bilas dengan
air suling steril. Lakukan penanaman dalam medium MS berbentuk padat. Hasil
penelitian lanjutan perbanyakan tanaman krisan secara kultur jaringan:
1. Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter
ditambah 1,5 mg kinetin/liter, paling baik untuk pertumbuhan tunas dan akar
eksplan. Pertunasan terjadi pada umur 29 hari, sedangkan perakaran 26
hari.
2. Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter
ditambah 0,5 BAP/liter, kalus bertunas waktu 26 hari, tetapi medium tidak
merangsang pemunculan akar.
3. Medium MS padat ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-0.2 mg
kinetin/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-2,0 BAP/liter pada
eksplan varietas Sandra untuk membentuk akar pada umur 21-31 hari.
Penyiapan bibit pada skala komersial dilakukan dengan dua tahap yaitu:
a) Stok tanaman induk
Fungsinya untuk memproduksi bagian vegetatif sebanyak mungkin sebagai
bahan tanaman Ditanam di areal khusus terpisah dari areal budidaya. Jumlah
stok tanaman induk disesuaikan dengan kebutuhan bibit yang telah
direncanakan. Tiap tanaman induk menghasilkan 10 stek per bulan, dan
selama 4-6 bulan dipelihara memproduksi sekitar 40-60 stek pucuk. Pemeliharaan kondisi lingkungan berhari panjang dengan penambahan cahaya
4 jam/hari mulai 23.30–03.00 lampu pencahayaan dapat dipilih Growlux SL 18
Philip.
b) Perbanyakan vegetatif tanaman induk.
1. Pemangkasan pucuk, dilakukan pada umur 2 minggu setelah bibit ditanam,
dengan cara memangkas atau membuang pucuk yang sedang tumbuh
sepanjang 0,5-1 cm.
2. Penumbuhan cabang primer. Perlakuan pinching dapat merangsang
pertumbuhan tunas ketiak sebanyak 2-4 tunas. Tunas ketiak daun dibiarkan
tumbuh sepanjang 15-20 cm atau disebut cabang primer.
3. Penumbuhan cabang sekunder. Pada tiap ujung primer dilakukan
pemangkasan pucuk sepanjang 0,5-1 cm, pelihara tiap cabang sekunder
hingga tumbuh sepanjang 10-15 cm.
3) Teknik Penyemaian Bibit
a) Penyemaian di bak
Siapkan tempat atau lahan pesemaian berupa bak-bak berukuran lebar 80 cm,
kedalaman 25 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan dan sebaiknya bak
berkaki tinggi. Bak dilubangi untuk drainase yang berlebihan. Medium semai
berupa pasir steril hingga cukup penuh. Semaikan setek pucuk dengan jarak 3
cm x 3 cm dan kedalaman 1-2 cm, sebelum ditanamkan diberi Rotoon (ZPT).
Setelah tanam pasang sungkup plastik yang transparan di seluruh permukaan.
b) Penyemaian kultur jaringan
Bibit mini dalam botol dipindahkan ke pesemaian beisi medium berpasir steril
dan bersungkup plastik tembus cahaya.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan untuk stek pucuk yaitu penyiraman dengan sprayer 2-3 kali sehari,
pasang bola lampu untuk pertumbuhan vegetatif, penyemprotan pestisida apabila
tanaman di serang hama atau penyakit. Buka sungkup pesemaian pada sore hari
dan malam hari, terutama pada beberapa hari sebelum pindah ke lapangan.
Pemeliharaan pada kultur jaringan dilakukan di ruangan aseptik, setelah bibir
berukuran cukup besar, diadaptasikan secara bertahap ke lapangan terbuka.
5) Pemindahan Bibit
Bibit stek pucuk siap dipindahtanamkan ke kebun pada umur 10-14 hari setelah
semai dan bibit dari kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah berdaun 5-7 helai
dan setinggi 7,5-10 cm.

Pengolahan Media Tanam Bunga Krisan
1) Pembentukan Bedengan
Olah tanah dengan menggunakan cangkul sedalam 30 cm hingga gembur,
keringanginkan selama 15 hari. Gemburkan yang kedua kalinya sambil
dibersihkan dari gulma dan bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 20-
30 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antara bedengan 30-40 cm.
2) Pengapuran
Tanah yang mempunyai pH > 5,5, perlu diberi pengapuran berupa kapur pertanian
misalnya dengan dolomit, kalsit, zeagro. Dosis tergantung pH tanah. Kebutuhan
dolomit pada pH 5 = 5,02 ton/ha, pH 5,2 = 4,08 ton/ha, pH 5,3 = 3,60 ton/ha, pH
5,4 = 3,12 ton/ha. Pengapuran dilakukan dengan cara disebar merata pada
permukaan bedengan.

Teknik Penanaman Bunga Krisan
1) Teknik Penanaman Bunga Potong
a) Penentuan Pola Tanam.
Tanaman bunga krisan merupakan tanaman yangdapat dibudidayakan secara
monokultur.
b) Pembuatan Lubang Tanam
Jarak lubang tanam 10 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm. Lubang tanam dengan cara
ditugal. Penanaman biasanya disesuaikan dengan waktu panen yaitu pada
hari-hari besar. Waktu tanam yang baik antara pagi atau sore hari.
c) Pupuk Dasar
Furadan 3G sebanyak 6-10 butir perlubang. Campuran pupuk ZA 75 gram
ditambah TSP 75 gram ditambah KCl 25gram (3:3:1)/m2 luas tanam, diberikan
merata pada tanah sambil diaduk.
d) Cara Penanaman
Ambil bibit satu per satu dari wadah penampungan bibit, urug dengan tanah
tipis agar perakaran bibit krisan tidak terkena langsung dengan furadan 3G.
Tanamkan bibit krisan satu per satu pada lubang yang telah disiapkan sedalam
1-2 cm, sambil memadatkan tanah pelan-pelan dekat pangkal batang bibit.
Setelah penanaman siram dengan air dan pasang naungan sementara dari
sungkup plastik transparan.
2) Teknik Penanaman untuk Memperpendek Batang
Penanaman dilakukan sama dengan untuk bunga potong biasa, tetapi dengan
menambah cahaya agar tangkai menjadi pendek.
a) Pengaturan dan Penambahan Cahaya
Dilakukan sampai batas tertentu dengan ketinggian tanaman yang dinginkan.
Misalnya, bila diinginkan bunga krisan bertangkai 70 cm, maka penambahan
cahaya sejak ketinggian 50-60 cm. Lampu dimatikan. Periode berikutnya
beralih ke generatif. Tangkai bunga memanjang mencapai 80 cm. Bila dipanen
tangkainya 70 cm, maka tangkai bunga yang tersisa adalah 10 cm pada
tanaman. Total lama penyinaran sejak bibit ditanam sampai periode generatif
antara 12-15 minggu tergantung varietas krisan.
Cara pengaturan dan penambahan cahaya yaitu dengan pola byarpet, yaitu
pencahayaan malam selama 5 menit lalu dimatikan selama 1 menit dilakukan
secara berulang-ulang hingga mencapai 30 menit. Cara lain pengaturan dan
penambahan cahaya adalah dengan memasang lampu TL pada tengah malam
mulai pukul 22.30-01.00.
b) Pemupukan
Waktu pemupukan dimulai umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang
kontinue dan periodik seminggu sekali, dan akhirnya sebulan sekali. Jenis dan
dosis pupuk yang diberikan pada fase vegetatif yaitu Urea 200 gram ditambah
ZA 200 gram ditambah KNO3 100 gram per m2 luas lahan. Pada fase Generatif
digunakan pupuk Urea 10 gram ditambah TSP 10 gram ditambah KNO3 25
gram per m2 luas lahan, cara pemberiannya dengan disebar dalam larikan atau
lubang ditugal samping kiri dan samping kanan.
c) Pembuangan Titik Tumbuh
Waktu pembuangan titik tumbuh adalah pada umur 10-14 hari setelah tanam,
dengan cara memotes ujung tanam sepanjang 5 cm.
d) Penjarangan Bunga
Jika ingin mendapatkan bunga yang besar, dalam 1 tangkai bunga hanya
dibiarkan satu bakal bunga yang tumbuh.
3) Teknik Penanaman untuk Bunga Pot
Sebanyak 5-7 Bibit yang telah berakar ditanam di dalam pot yang berisi media
sabut kelapa (hancur) atau campuran tanah dan sekam padi (1:1). Untuk
memperpendek batang, pot-pot ini ditumbuhkan selama 2 minggu dengan
penyinaran 16 jam/hari.
Untuk merangsang pembungaan, pot-pot kemudian diberi pencahayaan pendek
dengan cara menutupnya di dalam kubung dari jam 16.00-22.00. Selama
pertumbuhan tanaman diberi pupuk cir multihara lengkap. Pembungaan ini dapat
pula dipacu dengan menambahkan hormon tumbuh giberelin sebanyak 500 ppm
pada saat penyinaran pendek.
Untuk mendapatkan bunga yang besar dan jumlahnya sedikit, bakal bunga dari
setiap batang perlu diperjarang dengan hanya menyisakan satu kuncup bunga.
Dengan cara ini akan didapatkan krisan pot dengan 5-7 bunga yang mekar
bersamaan.

Pemeliharaan Tanaman Bunga Krisan
1) Penjarangan dan Penyulaman
Waktu penyulaman seawal mungkin yaitu 10-15 hari setelah tanam. Penyulaman
dilakukan dengan cara mengganti bibit yang mati atau layu permanen dengan bibit
yang baru.
2) Penyiangan
Waktu penyiangan dan penggemburan tanah umumnya 2 minggu setelah tanam.
Penyiangan dengan cangkul atau kored dengan hati-hati membersihkan rumputrumput
liar.
3) Pengairan dan Penyiraman
Pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari, pengairan dilakukan
kontinu 1-2 kali sehari, tergantung cuaca atau medium tumbuh. Pengairan
dilakukan dengan cara mengabutkan air atau sistem irigasi tetes hingga tanah
basah.

Budidaya Anthurium

Budidaya Anthurium

Tanaman hias secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu tanaman taman (landscaped plant) dan tanaman penghias rumah (house plant). Di antara jenis tanaman hias yang banyak diminati adalah Anthurium. Anthurium merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Anthurium adalah tanaman hias tropis, memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan, karena bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium yang berdaun indah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa.

Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah), Anthurium makrolobum dan Anthuriumscherzerianum.

Anthurium termasuk keluarga Araceae yang mempunyai perakaran yang banyak, batang dan daun yang kokoh, serta bunga berbentuk ekor. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium. Anthurium, salah satu tanaman hias indoor yang memiliki daya tarik tersendiri karena bentuk daun dan bunganya unik. Ada dua macam anthurium, yaitu anthurium daun dan anthurium bunga. Anthurium daun dinikmati karena keindahan daunnya sedangkan anthurium bunga karena keindahan bunganya (Fatihagriculture, 2007).

Di alam anthurium mudah tumbuh pada media batang pepohonan yang telah membusuk atau tumbuh di pepohonan dan bersifat epifit. Oleh karenanya pembudidayaan tanaman ini tidaklah sulit.

Akar utama pada tanaman anthurium adalah rimpang (rhizoma) yang memiliki akar adventif. Morfologi dan sifat akar perlu diketahui agar dapat menentukan cara budidaya dan perawatan anthurium secara benar karena akar berfungsi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Lingga, 2007). Tanaman anthurium memiliki dua macam bunga yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benangsari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina. Dengan menggunkan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina (Tabloidgallery, 2007).

Meskipun pembudidayaan tanaman relatif mudah namun cara pembudidayaan yang baik perlu dikuasai agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh baik sehingga mampu menampilkan keindahan yang prima. Berikut ini perawatan standar untuk anthurium :

Media tanam

Anthurium bisa tumbuh di media tanah merah sekalipun. Tapi akan lebih baik bila media tanamnya porus, berupa campuran pakis, sekam bakar, sekam biasa, dan bisa ditambah pasir malang. Kalau akarnya bisa tumbuh bagus, tanaman juga akan baik. Media tanam dan wadah (pot) wajib bersirkulasi udara baik. Untuk menghindari jamur yang sering menyerang anthurium, media tanam direndam dalam larutan antijamur (Fungisida), sebelum dipakai. Penggantian media dilakukan kalau pot sudah tak mampu menampung pertumbuhan akar. Caranya, tanaman dipindahkan ke pot lebih besar berikut medianya, kemudian tambahkan media sampai penuh.

Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek).

1. Perbanyakan dengan cara generatif (biji)

Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga (Gambar 1) yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.

Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur  pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.

2. Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek)

Ada 2 cara perbanyakan secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang) dengan menyertakan 1 – 3 akar, bagian atas tanaman ‘yang telah dipotong kemudian ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan mata tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan.

Lokasi penempatan

Flora berdaun indah ini tidak menyukai sinar matahari penuh. Pertumbuhan optimal akan berlangsung di tempat yang relatif teduh. Untuk mengatur intensitas cahaya bisa menggunakan paranet 65% rangkap dua. Piranti itu ber!ungsi untuk melindungi tanaman dari sengatan sinar matahari langsung. Anthurium bisa juga ditempatkan di teras rumah yang tidak terkena sinar matahari langsung. Disarankan rutin memutar tanaman supaya pertumbuhan seimbang di setiap sisi.

Pemupukan dan penyiraman

pengaruh pemupukan tidak terlalu dahsyat. Namun pemupukan tetap harus dilakukan agar anthurium cukup mendapatkan suplai hara. Jatah pupuk Oecastar diberikannya setiap 3 bulan sekali. Setelah itu bisa diberikan pupuk berbarengan saat penyiraman, semisal Growmore. Frekuensinya bisa setiap minggu atau setiap bulan dengan dosis rendah. Setiap minggu diberikan B1 yang disemprotkan ke daun supaya tetap sehat. Penyiraman tergantung musim. Saat musim kemarau disiram setiap hari sekali. Sementara pada musim hujan, tak perlu disiram kalau anthurium sudah terkena air hujan

Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus  atau tanah hutan dan pupuk kandang yang sudah jadi di ayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm.

Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.

Untuk menanam bunga anthurium, dapat digunakan pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang dapat meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dimasukkan dalam pot

Setelah tanam, tanaman dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara di tempat teduh karena tanaman tidak tahan sinar matahari langsung.

Metode Budidaya Anggrek

Latar Belakang
Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman anggreknya, beberapa jenis anggrek spesies Indonesia sudah sangat dikenal oleh para penganggrek dari dalam maupun luar negeri seperti: anggrek hitam, anggrek bulan raksasa, anggrek dasi, anggrek

kuping gajah, anggrek tebu, anggrek kribo,anggrek kantong semar dan masih banyak lagi.
Akan tetapi pengetahuan masyarakat mengenai perbanyakan anggrek masih sangat minim dan mendasar, hal ini menyebabkananggrek masih belum banyak dimiliki oleh masyarakat selain keberadaannya dialam sudah semakin terancam punah.
Mungkin hal ini tidak akan terjadi seandainya saja banyak masyarakat yang pandaimemperbanyak atau membudidayakan anggrek. Sebenarnya teknik budidaya anggrek tidaklah sulit. Asal kita mengetahuiteknik penyerbukan bunga anggrek/termasuk juga penyilangan anggrek, teknikpenyebaran biji anggrek dan pembesarannya, serta teknik aklimatisasianggrek. Hal ini saja masih sangatjarang yang dapat melakukannya.
Disamping itu metode-metode yang terkait dengan budidaya dengan memanfaatkan teknologiterbaru sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas budidaya.Oleh sebab itulah maka saya menuliskan artikel ini. Semoga dapat meningkatkanpengetahuan dan wawasan tentang budidaya anggrek.

Sebar Biji AnggrekDi dalam perbanyakan benih anggrek (buahanggrek), maka pada saat buah tersebut mau di tanam di dalam botol maka disebut"sebar biji". Satu buah anggrek dapat disebar ke dalam botol menjadi satu sampai 5 botol tergantung dari ukuran buahdan banyaknya biji. Biji anggrek berupatepung atau serbuk yang langsung akan bertebaran bila buah matang, oleh sebabitu jangan sampai buah tersebut matang dan pecah maka, kita harus sudah memanennya untuk di sebar bijinya ke dalam botol kultur.
Setelahsebar biji tersebut, maka beberapa waktu kemudian (sekitar 2-3 bulan) biji yangberjumlah ribuan akan tumbuh berdesakan memenuhi botol, oleh sebab itu makaharus dilakukan yang disebut dengan penjarangan atau subkultur, kemudian tumbuhlagi dan berdesakan lagi, maka harus di jarangkan lagi atau di subkultur lagi.Proses ini dapat berlangsung 4-6 kali penjarangan tergantung jenis danmorfologi anggreknya. Setiap kali penjarangan dari satu botol dapat dijarangkanmenjadi sekitar 10 botol.
Sebagaigambaran, kalau proses penjarangannya terjadi 3 kali maka jumlah botol kulturyang dihasilkan adalah 3-5 botol dikali 10 (penjarangan 1) menjadi 30 – 50botol,. Pada penjarangan 2 dikali 10 lagi menjadi 300 – 500 botol dan padapenjarangan 3 dikali 10 lagi menjadi 3000 – 5000 botol.
Secarateoritis adalah bagaimana kita dapat menumbuhkan setiap biji anggrek denganbaik. Jadi kalau penyebarannya terlalupadat dan proses penjarangannya terlambat maka akan terjadi persaingan makanandan kondisi lingkungan. (sinar), yang akan mengakibatkan sebagian biji-bijianggrek tersebut akan mati.
Prosespenjarangan bertujuan agar setiap biji-biji tersebut mempunyai ruang dan jatahmakanan yang memadai untuk tumbuh. Sampai pada akhirnya setiap biji tadi tumbuhmenjadi individu yang lengkap, sudah berdaun dan berakar (plantlet). Kondisi kultur anggrek yang sudah lengkaptersebutlah yang sering dijual para pembuat bibit anggrek, karena bibit anggrektersebut sudah siap untuk diaklimatisasi (dikeluarkan dari bogor).
Permasalahannyaadalah kalau semua bibit anggrek botolan tersebut sudah dijual dan habis, maka tidak ada lagi bibitanggrek jenis / silangan tersebut. Dan pada kondisi tersebut bila konsumenmenginginkan hasil silangan tersebut maka kita akan kesulitan memenuhinya. Permasalahan ini seharusnya tidak perluterjadi bila kita tahu cara mengatasinya.
Tujuan
Perbanyakan bibit anggrek botolan dalam jumlah besar dan kontinu.
Pembuatan stok bibit anggrek botolan secara lestari
Ditemukannya inovasi dan metode baru dalam budidaya anggrek.
Dasar Ilmu
Bahwa perbanyakan secara generatif merupakan perbanyakan dengan karakter adanya variasi genetik dari gabungan tetuanya. Dalam proses penyilangan maka hal ini disengaja untuk mendapatkan sifat atau karakter gabungan yang unggul. Variasi genetik yang terdapat pada bibit hasil persilangan akan memperkaya keanekaragaman genetik anggrek di Indonesia.
Sifat atau karakter yang terlihat oleh mata manusia adalah merupakan gabungan dari sifat genetik maupun sifat yang muncul akibat perlakuan/perawatan atau kondisi lingkungan
Dengan mengetahui fungsi dan karakter hormon maka kita dapat memodifikasi dan mengarahkan pertumbuhan anggrek.
Dengan memahami fisiologi pertumbuhan anggrek maka kita dapat merawat dan memodifikasi tahapan pertumbuhan anggrek dengan memberika semua faktor yang diperlukannya.
Wacaana Keilmuan:
mohon masukan bila konversi logika dan keilmuan iniada yang salah. Dalam hal ini diperlukansaling share keilmuan dan pengalaman.)
Mengecambahkan Buah anggrek di luar botol.
Biji anggrek adalah biji yang tidak memiliki cadangan makanan(kotiledon), oleh sebab itulah maka biji anggrek tidak bisa sembarangdikecambahkan. Pada umumnya biji anggrek harus dikecambahkan di dalam botolyang diberi media bahan organic yang sangat bergizi dan diberi pemadatgel/agar. Dengan demikian biji yangtidak mempunyai cadangan makanan tersebut dapat tumbuh dengan baik di dalambotol bermedia tersebut yang kemudian diletakkan pada kondisi lingkungan yangsesuai untuk pertumbuhan. Pertanyaannyaadalah kenapa koq di alam anggrek dapat berkecambah sendiri menempel di pohon-pohon.
Berdasarkan hal tersebut maka kita dapat membuat suatu inovasi bahwasebenarnya kalau biji anggrek tersebut ditumbuhkan di tempat yang sesuai danmengandung makanan, maka walaupun di luar botol maka biji anggrek tersebut akandapat tumbuh.
Lalu bagaimana pendekatannya. Maka kita harus menyesuaikan dengan kebutuhannya dan disesuaikan dengan kondisi yang ada, yaitu:
Biji anggrek perlu tempat yang lembut dan lembab serta mengandung bahan makanan. Oleh sebab itu maka kita dapat membuat lembut dan lembab tersebut dengan membuat wadah yang diberi cocopit atau mos yang kelembaban akibat bahan tersebut yang memang dapat menyerap air dengan baik, tapi usahakan sirkulasi udara juga baik, agar tidak tumbuh cendawan maupun bakteri yang berlebihan.
Untuk meyediakan makanan bagi kebutuhan biji anggrek tersebut maka dapat diberikan dalam bentuk mikoriza, karena dengan adanya mikoriza dan bahan organic hasil penguraian serasah atau bahan organic yang terperangkap di lumut-lumutan yang menempel di batang pohon yang akan menjaga kelembaban dan ketersediaan unsure hara. Mikoriza adalah sejenis cendawan yang dapat bersimbios dengan akar yang dapat menarik unsur N dari udara. Oleh sebab itu media perkecambahan yang kita buat bisa kita beri mikoriza. Dan untuk ketersediaan bahan organic maka dapat diberi hormone auksin, sitokinin da giberelin dosis rendah, kemudian untuk mencegah tumbuhnya cendawan dan bakteri dapat kita hambat pertumbuhannya dengan memberikan antibiotik, amoksilin, kloramfenikol dan streptomicine.
Untuk menjaga kondisi yang optimal dan stabil maka media tersebut harus dijaga kelembaban dan sirkulasi udaranya bisa dibuat dalam bentuk aquarium kecil yang di dindingnya diberi kipas computer kecil dan diberi lampu berwarna merah karena warna merah adalah warna yang sangat penting untuk perkecambahan biji tanaman.  Selamatmencoba......
Memproduksi keiki (bibit anakan) dari tangkai bunga anggrek bulan.
Tangkai bunga adalah organ yang menunjang pertumbuhan organ pembungaanterdiri atas tangkai batang bunga yang disetiap ruas batangnya terdapat titik tumbuh yang kemudian akan tumbuh menjadi kuntum-kuntum bunga yang kemudianakhirnya akan mekar.
Tumbuhnya tangkai bunga merupakan hasil akumulasi proses fisiologis yang dominan adalah fase pembungaan, yang saat itu dominan hormon yang terdapatdalam tumbuhan tersebut adalah hormon giberelin dan tumbuhan tersebut dalamkondisi berlebih cadangan makanan. Dominasinya hormon Giberelin yangmengarahkan pada proses pertumbuhan tangkai bunga tersebut. Mulai dengan tumbuhnyaatau memanjangnya tangkai bunga, tumbuhnya kuntum dan akhirnya mekarnya kuntumbunga, dan pada anggrek alam terjadi penyerbukan dan pembuahan akhirnyaterbentuknya buah anggrek.
Titik tumbuh yang ada di tangkai bunga adalah primodia, awal mula calonorgan kuntum bunga, tapi pada saat masih berupa titik tumbuh, maka sebenarnyatitik tumbuh tersebut masih berpeluang menjadi tunas/pucuk atau akar. Jadititik tumbuh belum terdiferensiasi menjadi organ tertentu. Oleh sebab itulah maka kearah mana tumbuh nyatergantung hormone yang mendominasinya.
Oleh sebab itu bila kita mau membuat bibit anggrek bulan dari tangkaibunga, maka kita tinggal membuat agar dominasinya menjadi sitokinin. Ada dua cara:
a. Merundukkan tangkai bunga sampai lebih rendah dari tanaman anggrek tersebut. Maksudnya adalah Hormon giberelinberada pada seluruh terutama di sel daun, hormon ini yang mendominasipertumbuhan. Sedangkan hormon sitokinin (untuk pertumbuhan tunas diproduksi diujung akar dan ditransfer keatas untuk menumbuhkan tunas, tapi pada kondisitersebut kalah dominasi dengan giberelin yang lebih dominan. Pada saat tangkai bunga di rundukkan sampailebih rendah dari tanaman itu sendiri maka, jumlah sitokinin yang di transfer ketangkai bunga akan bertambah dan terakumulasi akibat efek grafitasi, makalambat laun konsentrasi sitokinin akan menjadi lebih tinggi dari giberelin,maka titik tumbuh yang belum berdiferensiasi menjadi kuntum bunga akan tumbuhmenjadi tunas, yang akhirnya menjadi keiki.
b. Memberikan hormone sitikinin dosis tinggi yang disemproytkan pada tanaman anggrek tersebutsecara rutin sehari 2 kali pagi sore, dengan demikian maka terjadilah tambahanhormone dari luar yang menyebabkan dominasi sitokinin akan melebihi giberelinmaka akhirnya dari titik tumbuh tangkai bunga tersebut akan tumbuh keiki/anakantampa harus dirundukkan. Selamatmencoba..........Anda ada pengalaman lain?
Memperbanyak bibit dari anakan anggrek atau anggrek remaja.
Anakan anggrek adalah anggrek yang sedang dalam proses pertumbuhanmembesar, pada saat itu dominasi di dalam tanaman tersebut adalah keseimbanganantara hormone tunas dan hormone akar dalam konsentrasi yang rendah. Rendahnya konsentrasi hormone tunas dan akarakan saling menyeimbangkan pertumbuhan membesarnya tunas dan akar.
Oleh sebab itubila kita ingin merubah pertumbuhan anakan anggrek tersebut agar tidak tumbuhmembesar, akan tetapi beranak dan memperbanyak diri, maka kita harus mampumerubah dominasi hormone di dalam tanaman tersebut menjadi dominasi hormone tunasdalam konsentrasi yang tinggi. Dalamkonsentrasi yang tinggi tersebut pertumbuhan tunas justru terhambat dandampaknya justru membentuk anakan baru.
Di dalam kultur jaringan, hal ini adalah hal biasa. Hanya pada kondisidi luar maka kebutuhan hormone tunas menjadi lebih banyak dan lebih besar lagi.Kebutuhan hormon sitokinin tersebut misalnya : hormon tunas BAP 20 – 80 mg/ldikombinasikan dengan hormon IAA 20 mg/l. Atau hormon TDZ 20 mg/l dengan hormon IAA/NAA 20 mg/l.
Dengandemikian kita dapat memperbanyak bibit anggrek tanpa melalui dari biji. Selamat mencoba, silahkan kalau adayang mau berbagi ilmu mengenai hal ini...



Memperbanyak bibit anggrek dari bulb Dendrobium.
Sama seperti diatas maka tangkai bulb Dendrobium dapat dipotong-potongsekitar 2 – 3 buku agar, cadangan makanan untuk pertumbuhan keiki memadai daripotongan tersebut. Potongan keikitersebut diletakkan di wadah yang telah diberi kokopit atau mos agar kelembabanterjaga tapi tidak basah, kemudian disemprot dengan hormone tunas seperti diatas , BAP 20 -80 mg/l, atau TDZ 20 mg/ldi tambah dengan neurobion, seperlimadosis. Jadi tangkai bulb Dendrobium yangsudah tidak berdaun jangan dibuang, akrena itu masih berguna sebagai cadanganmakanan, atau dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan anakan/keiki.
Memperbesar bunga anggrek
Agar bunga anggrek yang kita miliki dapat berbunga dengan besar, maka cara mudahnya adalahpada saat tumbuh kuntum bunga, maka dapat kita beri tambahan larutan gula 30g/l air dan vetsin/miwon 20 mg/l selama proses pembesaran bunga, maka bungaanggrek anda akan tmbuh dengan lebih besar dari biasanya dan akan awetberbunganya. Tapi harus hati-hati dengan tumbuhnya cendawan atau bakteri. Oleh sebab itu setelah penyiraman dengan larutan tersebut sebaiknya disemprot denganfungisida dan bakterisida.
Selamat mencoba.......

Selasa, 30 Agustus 2011

cara mengetahui IP

cara mengetahui IP

Untuk mengetahui IP address komputer banyak sekali cara yang bisa dilakukan diantaranya dengan menggunakan command prompt, melalui status local area connection atau menggunakan tool pihak ketiga lainnya. Kali ini dunia komputer akan membahas tips trik windows untuk mengetahui IP address komputer dengan cepat dan mudah tanpa menggunakan tool pihak ketiga. Tool windows yang kita gunakan untuk mengetahui IP address adalah command prompt.

Tips trik komputer ini bukan merupakan tips trik baru. Namun karena kebetulan ada teman yang menanyakan jadi saya bahas aja pada artikel kali ini. He..he..
Biar ga terlalu banyak basa basi, langsung aja saya berikan langkah-langkahnya:

  1. Seperti pada kebanyakan tips trik komputer dan windows yang saya posting, pertama yang kita lakukan adalah membuka kotak dialog Run dengan mengklik menu start >> Run.
  2. Kemudian ketik cmd dan tekan Enter untuk membuka command prompt.
  3. Pada jendela command prompt ketik “ipconfig” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter.
  4. Setelah itu akan muncul IP address komputer Anda disertai Subnetmask, Gateway dan DNS server yang Anda gunakan.

Cukup mudah bukan? Namun, jika Anda berada pada suatu jaringan LAN dan Anda menggunakan koneksi internet yang merupakan hasil sharing dari komputer lain, maka Anda hanya akan menerima IP Address, Subnet, DNS Server dan Gateway jaringan lokal. Anda tidak akan bisa mengetahui IP, Subnet, DNS, dan Gateway dari Internet Service Provider (ISP) Anda. Tapi jangan khawatir masih ada cara lain kok. Anda cukup menambahkan parameter lain dari command yang Anda ketik pada CMD yaitu parameter “/all” (tanpa tanda kutip). Jadi perintah lengkapnya adalah “ipconfig /all”.

Demikian